Jakarta, CNN Indonesia --
Rektor Universitas Indonesia Heri Hermansyah mengimbau seluruh masyarakat Indonesia bisa bersikap tenang dan menahan diri dalam menyikapi kondisi saat ini.
"Kami meminta seluruh lapisan masyarakat agar bisa menyampaikan aspirasinya dengan baik serta mencegah terjadinya penjarahan dan perusakan fasilitas publik yang dapat merugikan masyarakat, bangsa, dan negara," kata Rektor UI Heri Hermansyah dalam keterangannya, Minggu (31/8).
Heri meminta tindakan tegas dan penegakan hukum yang dilaksanakan tanpa tebang pilih untuk mengembalikan kepercayaan publik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rektor juga meminta adanya kebijakan ekonomi pro-rakyat yang menyejahterakan dan mengurangi beban hidup masyarakat.
"Jagalah persatuan dan kesatuan seluruh elemen bangsa dari perpecahan," katanya.
Sementara itu Rektor IPB University Arif Satria selaku Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) mengajak seluruh elemen bangsa untuk mengedepankan dialog, menghindari kekerasan, dan menjaga persatuan di tengah meningkatnya eskalasi politik serta gelombang demonstrasi di berbagai daerah yang belakangan diwarnai tindakan anarkis.
"ICMI mengimbau masyarakat untuk tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang ingin menunggangi momentum demonstrasi untuk kepentingan politik sempit atau memecah belah bangsa. Keberagaman dan persaudaraan sesama anak bangsa adalah aset terbesar yang harus dijaga," kata Arif Satria, Minggu.
Arif menyampaikan bahwa demonstrasi merupakan hak konstitusional, namun tetap harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab, damai, dan menjauhi tindakan anarkis.
ICMI menyampaikan belasungkawa atas korban yang jatuh, termasuk seorang pengemudi ojek daring. Mereka mendesak aparat penegak hukum agar menindak tegas pihak yang bertanggung jawab atas kejadian itu secara transparan dan adil.
Selain itu, ICMI mendorong Presiden untuk mengambil langkah cepat, tangkas, dan bijak agar stabilitas politik, keamanan, dan ekonomi segera pulih.
Menurut ICMI, rakyat membutuhkan kepastian dan bukti nyata bahwa negara hadir melindungi mereka. ICMI juga menekankan pentingnya empati dari pejabat publik.
"Kemarahan rakyat seringkali berakar dari kondisi ekonomi yang sulit dan kurangnya sensitivitas para pejabat. Kami mendesak para pejabat dan wakil rakyat untuk berempati, memberikan narasi kebijakan yang menyejukkan dan menjauhi sikap pamer kemewahan," ujar Arif.
Organisasi cendekiawan Muslim itu mendorong pemerintah mengevaluasi kebijakan fiskal serta praktik ekonomi yang dinilai masih menjadi beban bagi masyarakat.
Di tengah dinamika politik yang panas, ICMI menegaskan pentingnya menolak provokasi yang berpotensi memecah belah bangsa.
"Keberagaman dan persaudaraan sesama anak bangsa adalah aset terbesar yang harus dijaga. Kita harus bersatu membangun Indonesia yang lebih adil, makmur, dan beradab," ujarnya.
Pada kesempatan itu, ICMI mengingatkan seluruh pihak untuk kembali pada nilai-nilai luhur Pancasila. "Hanya dengan berpegang pada fondasi itu, bangsa Indonesia mampu melewati berbagai ujian dan tantangan," ujarnya.
(antara)