Cegah Covid-19, PPIH Makassar Perketat Protkes Jemaah Haji

8 hours ago 4

Makassar, CNN Indonesia --

Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Makassar memperketat penerapan protokol kesehatan, termasuk penggunaan masker dalam area asrama haji Sudiang, Makassar, Sulawesi Selatan, demi mencegah penyebaran virus Covid-19, sepulangnya jemaah haji yang tengah berlangsung.

"Untuk itu tolong layani jemaah kita dengan baik sesuai SOP dan tupoksi masing-masing dengan tetap meningkatkan kewaspadaan," kata Kepala Kemenag Sulsel, Ali Yafid, Minggu (15/6).

Menurut Ali Yafid bahwa kewaspadaan perlu ditingkatkan, karena jemaah haji yang baru saja tiba dari tanah suci, dikhawatirkan membawa virus penyakit tertentu, khususnya berpotensi menular.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Makanya kami imbau dan mewanti-wanti agar seluruh petugas memperhatikan protokol kesehatan dengan menggunakan masker. Ini wajib bagi petugas dan juga pengunjung yang masuk di aula. Untuk jemaah lansia tolong tempatnya disterilkan dan para petugas dilarang kontak serta berinteraksi dengan mereka, kecuali petugas lansia dan disabilitas," ungkapnya.

Ali Yafid menerangkan bahwa selama prosesi penerimaan dan penyerahan jemaah dari PPIH Embarkasi Makassar kepada PPIH daerah di Asrama Haji Makassar tidak boleh berlangsung lebih dari 30 menit.

"Serah terima jemaah diupayakan sesingkat mungkin. Tidak lebih dari 30 menit dan yang sambutan cukup 2 pejabat berwenang," pungkasnya.

Sebelumya, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mengeluarkan surat edaran kewaspadaan terhadap penyebaran virus Covid-19 di kawasan pelabuhan dan bandara.

"Untuk mengantisipasi di bandara dan pelabuhan," kata Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, Ishaq Iskandar kepada CNNIndonesia.com, Rabu (11/6).

Menurut Isaq bahwa surat edaran tersebut harus disosialisasikan kepada masyarakat agar bisa meningkatkan penerapan protokol kesehatan, seperti penggunaan masker diterapkan setiap hari.

"Warga yang telah melakukan perjalanan dari luar negeri nantinya akan di screening oleh Balai Besar Karantina Kesehatan yang ada di pelabuhan dan di bandara, kita berkoordinasi terus," ungkapnya.

Setelah adanya surat edaran ini, kata Ishaq pintu-pintu masuk ke Sulsel melalui pelabuhan dan bandara akan diperketat dengan melakukan pendeteksian terhadap warga yang telah melakukan perjalanan dari luar negeri, termasuk negara yang mengalami peningkatan kasus Covid-19.

"Iya (diperketat) tetap di screening dan dipantau di pelabuhan dan di bandara. Kan yang banyak terjangkit di Malaysia, Singapura dan Thailand, kita antisipasi dan sudah ada standar prosedurnya untuk pelaku perjalanan di pelabuhan dan di bandara," jelasnya.

Kadis Kesehatan Sulsel meminta warga yang telah melakukan perjalanan atau kunjungan di beberapa negara Asia Tenggara yang tingkat kasus Covid-19 meningkat agar bisa melakukan karantina mandiri sebagai langkah antisipasi.

"Sebaiknya ya, kalau ada gejala sebaiknya langsung diperiksa. Kalau parah yang harus dirawat dan dikarantina, tapi itu selektif saja, dilihat situasi dan kondisinya saja," ujarnya.

(mir/dna)

Read Entire Article
Kasus | | | |