Jakarta, CNN Indonesia --
Polisi mengungkap aktivitas terakhir diplomat muda ahli Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia berinisial ADP sebelum ditemukan tewas dalam kondisi muka terlakban.
Sebelum korban ditemukan tewas, penjaga kos masih melihatnya makan di sebuah ruangan di dalam kos kawasan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat.
"Si penjaga malam, penjaga di rumah malam hari, dia (korban) makan katanya, di kosan itu kan ada ruangan kayak ruangan dapurnya lah. Saat itu malam hari dia makan mungkin habis ngegojek (pesan dari Gojek) kali ya," kata Kapolsek Menteng Kompol Rezha Rahandhi kepada wartawan, Rabu (9/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rezha menyebut keterangan dari penjaga kos itu sesuai dengan rekaman CCTV yang telah diperiksa kepolisian. Dalam rekaman CCTV itu, kata dia, korban juga sempat menyapa penjaga kos.
"Memang dibuktikan kelihatan di CCTV itu memang dia keluar buang sampah. Jadi malam hari itu dia sekitar pukul 22.00, jam 10-an mendekati 22.30, dia nyapa, ayo mas, gitu aja," ujarnya.
Disampaikan Rezha, sejauh ini pihaknya telah meminta keterangan dari tiga orang saksi yakni pemilik kos, penjaga kos, serta saudara korban.
Rezha menuturkan pihaknya masih mencari keterangan saksi-saksi lainnya. Termasuk, mendalami rekaman CCTV di rumah kos tersebut.
"Sudah ada dua (CCTV) yang kita sudah periksa, cuma masih belum, masih biasa lah gambarannya. Karena kan kebetulan CCTV-nya kan juga yang masih pakai MMC atau memory card yang langsung dari kameranya. Jadi kita masih periksa terus, periksa satu-satu karena kan terpotong ya, bukan yang CCTV, yang recorder gitu," tutur dia.
ADP (39) ditemukan tewas dengan kondisi wajah terbungkus isolasi atau lakban di sebuah kos di Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7) sekitar pukul 08.30 WIB.
Dari hasil pemeriksaan sementara, polisi tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada jasad korban. Selain itu, polisi juga menyebut, barang milik korban tidak ada yang hilang.
Berdasarkan olah TKP, polisi menemukan sidik jari korban pada lakban yang menutup wajahnya. Namun, hal itu akan diperiksa lebih lanjut di laboratorium.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) membenarkan bahwa pria yang ditemukan meninggal dunia dengan kondisi wajah terbungkus lakban di Menteng, Jakarta Pusat, merupakan staf mereka.
Juru bicara Kemlu RI Rolliansyah 'Roy' Soemirat mengatakan bahwa ADP merupakan staf atau diplomat Kemlu.
"Betul, salah satu staf Kemenlu, saudara. ADP telah meninggal dunia di kediamannya di Gondangdia," kata Roy dalam keterangan tertulis, kemarin.
(dis/dal)