Adik Prabowo: Sejak Indonesia Merdeka, Sebagian Rakyat Belum Bahagia

3 hours ago 4

Jakarta, CNN Indonesia --

Adik dari Presiden RI Prabowo Subianto yaitu Hashim Djojohadikusumo mengungkapkan sebagian rakyat belum hidup bahagia sejak Indonesia merdeka. Dia menyatakan persoalan itu yang akan diselesaikan oleh pemerintahan Prabowo.

Demikian disampaikan Hashim saat menjadi pembicara dalam agenda 'Indonesia Berdoa - HUT 1 Forum Masyarakat Indonesia Emas (FORMAS) di Jakarta, Sabtu (18/10).

"Indonesia merdeka, Indonesia bahagia, Indonesia abadi. Di situ kita sudah merdeka 75 tahun, ya orang bilang Prabowo salah, kita merdeka 80 tahun. Kita menyatakan kita merdeka 80 tahun lalu, tapi kemerdekaan kita baru diakui oleh dunia internasional tahun '50. Itu fakta sejarah," ujar Hashim.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi dalam 75 tahun, sebagian kecil atau besar, harus saya ukur, rakyat Indonesia belum bahagia. Itu adalah tujuan pemerintahan saat ini. Ini tujuannya Prabowo, tujuannya Fahri Hamzah (Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman), tujuan orang-orang di forum ini kita mau mewujudkan Indonesia yang bahagia," sambungnya.

Hashim yang merupakan Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi ini mafhum pekerjaan tersebut sangat berat. Namun, dia percaya permasalahan tersebut bisa diatasi dengan syarat kerukunan dan keutuhan bangsa bisa dijaga.

"Itu memang berat, tapi kita sudah mulai untuk menjadi bangsa Indonesia yang bahagia. Tujuannya untuk apa? Indonesia abadi. Kalau rakyat Indonesia tidak bahagia, sebagian rakyat kita di Papua tidak bahagia, sebagian rakyat kita di Aceh belum bahagia, sebagian rakyat kita di Jakarta juga belum bahagia, dan kalau tidak bahagia, Indonesia bisa ambruk, Indonesia bisa disintegrasi, Indonesia tidak utuh dan Indonesia tidak abadi," ungkap dia.

Dalam kesempatan itu, Hashim mengatakan potensi besar yang dapat mengancam disintegrasi bangsa adalah penggunaan media sosial yang tidak bijak. Dia berharap agar ancaman tersebut dapat diatasi.

"So, ini pesan saya, terima kasih semua bisa hadir. Kita tetap menjaga kerukunan, keutuhan. Di zaman modern ini dunia maya sangat-sangat berpotensi bagus tapi sangat-sangat berbahaya karena ternyata, bukan hanya di Indonesia saja. Di Amerika orang juga percaya apa yang mereka baca langsung itu dipercaya, sebagian news atau opini di dunia maya itu palsu, itu hoaks, fitnah. Di situ tantangan utama," pungkas Hashim.

(ryn/dal)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Kasus | | | |