Dokter Bedah Prancis Lecehkan 299 Pasien, Sebagian Besar Anak-anak

2 weeks ago 17

CNN Indonesia

Selasa, 25 Feb 2025 16:30 WIB

Dokter bedah Prancis diadili karena melakukan pelecehan terhadap 299 pasien dan sebagian besar merupakan anak-anak. Ilustrasi. Dokter bedah Prancis lecehkan 299 pasien, sebagian besar anak-anak. (iStockphoto/AZemdega)

Jakarta, CNN Indonesia --

Dokter bedah Prancis diadili karena melakukan pelecehan terhadap 299 pasien dan sebagian besar merupakan anak-anak.

Joel Le Scouarnec menjalani sidang tuntutan pelecehan di pengadilan Vannes, Prancis, atas kasus pelecehan seksual terhadap pasien-pasiennya itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aksinya itu dilakukan selama 30 tahun kariernya sebagai dokter bedah. Korban rata-rata berusia 11 tahun.

"Saya telah melakukan tindakan yang mengerikan," tutur Le Scouarnec dalam pesidangan kasus pelecehan seksual di Pengadilan Vannes, Prancis, dilansir dari The Guardian.

Ia mengatakan bahwa ia "secara terang-terangan menyadari bahwa luka-luka itu tidak bisa disembuhkan atau dihapus" dan dia siap "untuk bertanggung jawab" atas tindakannya tersebut.

Sebagian besar anak-anak tidak menyadari atas dugaan pelecehan tersebut hingga kepolisian menginformasikan bahwa mereka masuk dalam daftar korban pelecehan.

Pelecehan itu dilakukan dalam rentang 1989 hingga 2014 saat Le Scouarnec bekerja di rumah sakit swasta dan umum di Brittany dan wilayah lain di wilayah barat Prancis.

Kasus itu kemudian mencuat setelah tetangga Le Scouarnec di Jonzac, sebelah utara Bordeaux, melaporkannya ke polisi.

Pada 2020, ia dihukum karena melakukan pemerkosaan atau pelecehan seksual terhadap empat anak, termasuk pasien mudah di salah satu rumah sakit.

Ia divonis 15 tahun penjara dan saat ini masih mendekam di bui.

Polisi kemudian menemukan bukti baru yakni 300 ribu foto dan video memperlihatkan pelecehan seksual terhadap anak-anak, termasuk buku catatan untuk mencatat aksi dugaan pelecehan seksual itu.

Petugas juga menemukan koleksi boneka, beberapa berukuran manusia, di bawah lantai.

Dalam sebuah catatannya, Le Scouarnec diduga menulis: "saya seorang pedofilia dan selalu seperti itu."

Sidang kali ini yang diperkirakan akan berlangsung empat bulan bakal fokus pada bagaimana Le Scouarnec mendapatkan izin atas tindakan tersebut meski tengah menjalani hukuman dan penangguhan hukuman selama empat bulan karena memiliki gambar pelecehan seksual terhadap anak-anak pada 2005.

Perusahaan dan badan yang mempekerjakannya, L'Ordre des Medecins termasuk Kementerian Kesehatan Prancis telah diberitahu. Tak ada tindakan yang kemudian diambil.

(bac)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Kasus | | | |